MATA pelajaran Matematika sering dikategorikan
sebagai pelajaran yang menjenuhkan karena hanya memahami rentetan angka. Namun
di tangan guru Matematika MA2 Kudus Ardian Awaluddin Matematika bisa menjadi
seni yang sangat indah.
Dengan kreativitasnya,
lelaki yang akrab disapa Awank ini memperkanalkan metode pembelajaran baru,
yaitu mengajarkan hasil perhitungan Matematika bisa menjadi pola motif batik.
Untuk bisa menghasilkan
gambargambar motif, deretan angka diolah menggunakan software wolfarm
mathematica 7 studentatau wolfarm alpha. ”Untuk menggunakan software tersebut,
langkah pertama adalah menentukan fungsi matematika. Paling cocok biasanya
fungsi matematika yang periodik, seperti trigonometri atau polynomial derajat
tinggi,” katanya. Fungsi tersebut, lanjutnya, digambar menggunakan prinsip
kutub.
Selanjutnya adalah
membuat variasi manipulasi agar satu fungsi menghasilkan beberapa motif batik.
selanjutnya adalah menuliskan script untuk pewaraannya agar sempurna motifnya.
”Saya sudah menemukan 30 motif batik, yang kemudian saya share ke siswa. Justru
ini membuat tertarik mereka untuk belajar,” ungkapknya. Awank mengaku
mendapatkan ide tersebut saat kuliah pascasarjana di IPB.
Dia melihat salah satu
dosen matematikanya mengaplikasikan beberapa fungsi matematika menjadi motif
yang menarik. Karena penasaran, dia mencoba mengotik-atik sendiri, dan sampai
akhirnya pada 2012, diuji coba dengan siswanya ikut kompetisi LIPI.
Sayangnya, belum
berhasil meraih juara. ”Saat itu, saya terus membuat penyempuraan, dan saya ikutkan
dalam seminar nasional guru Matematika di Semarang. Ternyata di sana
mendapatkan respons positif,” katanya. dari respon tersebut, akhirnya dia
mengikuti National Teacher Competition yang diselenggarakan PT Eduspec. Karya
tersebut berhasil menghantarkannya sebagai juara.
Sumber : berita.suaramerdeka.com